Cinta
Lokasi
Seperti biasa, aku dihadapkan pada
pekerjaan yang itu - itu saja. Setumpuk invoice dari para customer dan beragam berkas
ada di meja kerjaku. Rutinitas yang begitu membosankan, batinku. Ingin rasanya
sejenak rehat dari semua ini walau hanya sejenak saja. Pikiranku mulai
melayang. Aku mulai melamun.
“Lisa..”ucap
seseorang. Seketika aku tersadar bahwa itu adalah suara Roni. Ia adalah rekan
satu kantorku. Aku memang cukup dekat dengannya. Walau hubungan kami hanya
sebatas hubungan antara sesama rekan kerja. Ah Roni, kau telah membuyarkan lamunanku.
Dengan
sigap aku menjawab,”ya, Ron. Ada apa?”
“Umm.
Apakah kau malam ini ada acara? Bisakah kita pergi keluar untuk sekedar makan
malam?”ajak Roni. Seketika wajahku memerah. Jantungku berdegup kencang. Aku
memang sudah lama memendam perasaan ini. Tapi, dia kan teman kantorku?
“Kenapa
kau tiba-tiba mengajakku untuk makan malam? Apakah ada sesuatu yang khusus, Ron?”tanyaku.
Perkataanku mulai tak karuan dan menjadi tidak teratur.
“Tidak.
Umm, maksudku kau akan segera mengetahui alasannya. Untuk itu kau harus datang malam
ini jam delapan di SHERA CafĂ©. Aku tunggu. Dan, ini untukmu..”jelas Roni. Ia
memberiku sebatang cokelat dan sekuntum mawar merah. Roni lalu berbalik dan berjalan
menjauh dari meja kerjaku. Ia tersenyum. Dan aku pun membalas senyumannya.