Sabtu, 16 Februari 2013

Cinta Lokasi


Cinta Lokasi

Seperti biasa, aku dihadapkan pada pekerjaan yang itu - itu saja. Setumpuk invoice dari para customer dan beragam berkas ada di meja kerjaku. Rutinitas yang begitu membosankan, batinku. Ingin rasanya sejenak rehat dari semua ini walau hanya sejenak saja. Pikiranku mulai melayang. Aku mulai melamun.

            “Lisa..”ucap seseorang. Seketika aku tersadar bahwa itu adalah suara Roni. Ia adalah rekan satu kantorku. Aku memang cukup dekat dengannya. Walau hubungan kami hanya sebatas hubungan antara sesama rekan kerja. Ah Roni, kau telah membuyarkan lamunanku.

            Dengan sigap aku menjawab,”ya, Ron. Ada apa?”

            “Umm. Apakah kau malam ini ada acara? Bisakah kita pergi keluar untuk sekedar makan malam?”ajak Roni. Seketika wajahku memerah. Jantungku berdegup kencang. Aku memang sudah lama memendam perasaan ini. Tapi, dia kan teman kantorku?

            “Kenapa kau tiba-tiba mengajakku untuk makan malam? Apakah ada sesuatu yang khusus, Ron?”tanyaku. Perkataanku mulai tak karuan dan menjadi tidak teratur.

            “Tidak. Umm, maksudku kau akan segera mengetahui alasannya. Untuk itu kau harus datang malam ini jam delapan di SHERA CafĂ©. Aku tunggu. Dan, ini untukmu..”jelas Roni. Ia memberiku sebatang cokelat dan sekuntum mawar merah. Roni lalu berbalik dan berjalan menjauh dari meja kerjaku. Ia tersenyum. Dan aku pun membalas senyumannya.

Kamis, 14 Februari 2013

Cinta masa tua


                “Aku telah menua. Seperti yang kau tahu, umurku sudah enam puluh tahun. Aku telah mencapai usia dimana yang ada hanyalah wajah layu dan kerutan di sekeliling wajahku. ”jelas nenek Nancy pada suaminya-  kakek Michael.

                Kakek Michael melihat wajah istrinya itu dengan seksama. Kemudian dengan segera ia menggapai kedua tangan Nenek Nancy,”Jangan berkata seperti itu. Aku telah mencintaimu lebih dari tiga puluh tahun. Kau tak perlu meragukan hal itu. Aku .. aku sampai kapanpun tidak akan meninggalkanmu”

                Nenek Nancy membetulkan letak kacamatanya. Ia melihat ke sekeliling ruang keluarga di rumah yang tampak usang dimakan usia. Nenek Nancy dan Kakek Michael telah menempati rumah itu dalam waktu yang cukup lama. Mereka kini tinggal berdua. Telah banyak kenangan yang mereka lalui di rumah itu.

                “Kau .. dan tentunya aku, serta rumah kita ini akan tetap menua. Tapi entah mengapa, cintaku padamu takkan pernah padam. Berjanjilah padaku untuk tetap menemaniku hingga akhir hayatku.”jelas Kakek Michael. Ia merangkul pundak istrinya.

                “Ya, aku berjanji. Aku akan tetap menemanimu hingga akhir hayatku. “ucap Nenek Nancy diselingi air mata haru.

 

Janji Suci


            Dinda berjalan dengan langkah tergopoh-gopoh ke arah Dimas kekasih yang begitu ia cintai. Dimas terlihat terdiam. Seakan sedang berpikir keras untuk mencari alasan paling tepat untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi.

            “Mengapa kau selalu terdiam? Apakah tak pernah tersirat dalam benakmu untuk menceritakan semuanya kepadaku?”Tanya Dinda diiringi tangis pilu. Dimas tak menjawab. Tak sepatah katapun terucap dari bibirnya.

            “Aku hanya tidak ingin membuatmu bersedih. Sudahlah lupakanlah saja masalah ini. Pulanglah! Kembalilah ke duniamu!”Jawab Dimas penuh emosi. Kemudian Dinda berjalan perlahan meninggalkan Dimas yang terlihat begitu menyesal.

                        Dinda tahu bahwa dirinya tidak dapat membuat keadaan menjadi lebih baik. Dinda membatin. Tak lama berselang, Dinda menoleh kearah Dimas. Dimas pun mengeluarkan sesuatu di balik kedua tangannya yang sedari tadi terlipat dibalik punggungnya. Tak disangka sebelumnya, Dimas sudah dalam posisi berlutut dengan membawa bunga mawar serta sepasang cincin yang akan ia gunakan untuk melamar kekasih pujaannya itu.

            “I’m sorry for surprising you. But do you want to marry me?”Tanya Dimas penuh harap.

            Dinda bingung harus menjawab apa. Dan selang beberapa detik, Dinda menjawab , “Yes, I do. But I’ll pinch u first !”ucap Dinda diselingi senyum simpul.

Sabtu, 02 Februari 2013

FF 200 kata : Kenangan Cinta Monyet

FF 200 kata : Kenangan Cinta Monyet


             “Kamu semakin cantik dan anggun sekarang. Aku sungguh menyukainya,”ucap Doni pada Maya. Ia tampak terpukau dengan tutur kata dan penampilan fisik Maya yang semakin membuatnya terlihat semakin dewasa.

            “Terima kasih. Kau pun begitu ..”

            “Maksudmu aku menjadi semakin cantik? Aku ini kan pria bukan wanita.”canda Doni.

            “Aku hanya bercanda. Kau tampak semakin tampan dan aku senang bisa bertemu denganmu lagi disini.”Jelas Maya sambil membolak-balikkan daftar menu yang ada di meja bernomor dua puluh satu itu.

            Mereka saling bertatapan. Terlihat kerinduan yang amat mendalam terpancar pada tatapan penuh makna tersebut. Selang beberapa menit, Doni memesan dua porsi red velvet cake dan dua gelas pineapple juice.

            Cerita cinta semasa remaja terus terurai dan membuka lembaran lama tentang kisah romansa saat mereka duduk di sekolah menengah pertama. Maya teringat saat Doni berkata padanya bahwa ia laksana bunga mawar merah yang tumbuh dan bermekaran di kebun cinta. Maya masih mengingatnya dengan jelas meski sudah sepuluh tahun berlalu. Mereka telah sama-sama dewasa sekarang.

            “Emm. Apakah kau sudah mempunyai kekasih?”tanya Maya

            “Belum ,May. Aku baru saja putus dengan kekasihku yang terdahulu. Bagaimana denganmu? Dan kalau boleh aku tahu, mengapa kau mengundangku ke tempat ini?”
            “Aku hanya ingin mengundangmu untuk hadir di pesta pernikahanku nanti. Datang ya!”

Rabu, 30 Januari 2013

Cerita Waktu Itu


                Cerita waktu itu … (true story)

 

Yaaah kira kira kejadian ini bikin kesel banget ya … Jadi , waktu itu saya lagi duduk manis di depan kelas dengan beberapa temen-temen cewek saya yang kece-kece tentunya .. saya masih kelas satu SMP waktu itu . Waktu itu saya lupa sih ya lagi ngobrolin apa . Atau aja mungkin lagi ngobrolin kakak angkat (kakak kelas yang jadi kakak kita di sekolah) kita masing-masing .

          Lalu ? Yaa kebetulan kan disamping kelas ada koperasi sekolah yang jual aneka macam kebutuhan sekolah serta beraneka ragam snack . Laper dong saya denger kata ‘snack’ ? Akhirnya saya ambil uang dengan nominal seribu dan beli ***** (salah satu merek snack terkenal) .

          Wow  dan alangkah terkejutnya saya saat tahu ada salah satu oknum siswa yang nulis ‘rosid**’ (nama ayah)  di tas kesayangan saya . Langsung nih ubun-ubun terasa panas banget . Disaat itu lah saya cari siapa pelakunya , ada lah seseorang berinisial F .. Tiba-tiba datenglah si M yang ngata-ngatain juga … u know what ? Saya langsung narik kerah bajunya , dan breeeeettttt … kancing baju dia terlepas semua . F dan M tadi cowo semua loohh . Merasa bertanggung jawab , saya beliin sekerenceng peniti kecil buat dia.

          Akhir cerita … gw dan si F serta Y , dan beberapa orang saksi dibawa ke ruang BP … didamaikan …Akhirnya kita berdamai meski sempet adu mulut dulu .

Berserah Diri


Berserah diri          oleh:Parida Nurhayati

 

Hamba berserah diri kepada mu

Segala sesuatu yang terjadi pada hambamu ini

Doa ku yang ku panjat kan padamu

Selamat dunia dan akhirat

                                                Sesungguhnya hanya engkaulah yang tau

                                                Hambamu yang sedang senang mau pun susah

                                                Hanya kepada engkaulah kami meminta

                                                Hanya kepada engkaulah kami memohon

 Kami sebagai hamba mu sangat mensyukuri nikmat yang engkau berikan

Nikmat sehat , ilmu yang telah engkau berikan

Semoga yang engkau berikan yang terbaik untuk ku

Terima kasih ya allah ..

Puisi Malam


                Suatu malam di media sosial Twitter diadakan ajang pencurahan puisi. Hehe … Baru ikut satu kali sihh. Tapi malam itu terasa adem banget. Kata-kata yang mereka tuliskan bagus. ‘Puisi malam’ ini diadakan oleh sebuah self-publisher(@nulisbuku). Tetapi ada beberapa peraturan yang harus dijalankan. Temanya adalah ‘nyata’. Dan harus ditulis sebanyak 140 karakter loh ! Berikut saya berikan beberapa ‘tweet’ yang dalemmmm banget beserta akun twitter si penulis.  Check this out!

1. @amalinair

    Dari sudut mata yang membuta, hingga terbata dalam setiap kata. Satu yakinku, cerita kita ‘kan jadi nyata.

2. @anne_13

    Aku memilih larut dalam kenangan, berputar di pusaran memori lama tentang kita, hanya agar aku tahu, kau pernah nyata.

3. @justanalyst

    Sudah tahu dongeng tidak nyata. Masih saja mendamba pangeran berkuda.

4. @rieski_tor

    Hadirmu bukan mimpi semata, namun nyata. Seperti gerimis yang ada, yang takkan menghilang tanpa suara.

5. @syahwisyahwi

Kuabaikan kisah nyata untuk sekedar mencicip manis dongeng, kala hari makin pagi. Mendesak realita.

6. @diptaWang

Lekuk pelangi tak senyata hadirmu, tujuh warnanya kadang harus bersaing dengan mendung, malu atau berlalu.

7. @SyanTaur

    Hati mengeropos ketika kau kembali menerobos hidupku yang tak berporos.

8. @dikarifia

Kabut kenangan mengiringi pagiku, asap luka menyudahi senjaku, mereka saling berkaitan, tapi tak ingin menyatakan.

9. @azaleaf

    Atas cita yang tak sempat menjadi nyata, atas temu yang masih saja semu, masih ada harap sua dalam doa

10. @anne_13

    Kau hanyalah bias warna selepas hujan. Indah, namun taj pernah benar-benar nyata.

11. @uiiump

    Bayangmu telah bercumbu dengan beribu wanita. Apakah ini nyata? Dan kini kau pun bebas melata.

12. @rifarp

Alunan lagu kehidupan yang kita nyanyikan seolah berlawanan dengan dentingan waktu yang nyata memisahkan kita.

13. @amariliskartika

    Entah mana ynag lebih melukaiku, adamu yang hanya imajinasiku ataukah .. tiadamu yang selalu nyata.

14. @kudhaorok

    Suatu ketika nanti bias janjimu akan perlahan menjadi nyata pada altar yang kita namakan cinta.

15. @da_manique

    Ibu, dunia kerap membuatku meragukan cinta. Tapi, dalam sepiring bubur aku tau cinta itu nyata di dalammu.

16. @karinarmelia

Senja menjelma serupa kupu-kupu, terbang membelah langit malam. Kepakannya senyata takdir yang membentang.

17. @pantha_tmpandu

    Segala ilusi tulisan pena hnyalah mimpi yang terpendam. Yang nyata hanyalah keberadaan sepi dan risau dalam kalbu.

18. @tanzialfisah

    Apa ada waktu yang menjadi nyata? Ketika kamu menjelma menjadi penantian dalam jerat temali cintamu yang tak pasti.

 

                Dari ke delapan belas puisi ini … yang mana yang paling kalian suka ??